Mekanisme Reaksi Eliminasi E1
Reaksi
eliminasi E1 atau juga disebut dengan reaksi eliminasi unimolekuler. Reaksi ini
mirip dengan reaksi SN 1, dimana tahap pertama reaksi E1 itu sama dengan tahap
pertama reaksi SN1. Mekanisme rekasi E1 ini sering disebut sebagai reaksi
unimolekuler secara bertahap. Nah sebelumnya kita harus mengetahui apa arti
dari reaksi unimolekuler itu. Reaksi unimolekuler merupakan suatu reaksi
eliminasi dimana karbokation akan memberikan proton kepada suatu basa dalam
reaksi tersebut dan akan menghasilkan alkena. Reaksi E1 ini terjadi dengan
melalui dua tahap yaitu ionisasi dan deprotonasi.
Pada
materi kali ini saya mengambil contoh mekanisme reaksi alkil bromida atau
terbutil bromida menjadi 2-metilpropena https://www.youtube.com/watch?v=4nYnjfY3beA&t=101s
Tahap
pertama yaitu ionisasi alkil atau substat, pada tahap ini terjadi proses yang
lambat karena membutuhkan energi tambahan untuk memecahkan ikatan antara susbstrat dengan gugus perginya menjadi zat
antara karbokation, dan sebelumnya itu harus mencapai keadaan transisi. Maka
tahap pertama ini penentu laju dari keseluruhan reaksinya, karena berjalan
lambat. Suatu reaksi E1 menunjukkan kintetika orde pertama, karena dalam
keadaan transisi mirip dengan keadaan transisi SN1 dimana keadaan transisinya
yang diperlihatkan molekul substrat nya saja, tidak memperlihatkan molekul
nukloefilik yang muncul. Karena E1, merupakan orde pertama maka laju reaksinya
hanya bergantung pada konsentrasi substrat nya saja atau konsentrasi alkil
halidanya saja, karena hanya melibatkan satu molekul dalam keadaan transisinya,
maka disebut E1.
Tahap
kedua ini berbeda dengan SN1, pada tahap terdapat perbedaan antara basa dengan
nukleofilik, dimana basa itu sifatnya lebih tertarik kepada hidrogen sedangkan
nukleofilik tertarik kepada karbon yang kekurangan elektron. Jadi H2O
disini berperan sebagai basa sehingga basa H2O merebut proton dari
karbokation. Syaratnya hidrogen yang bisa diambil adalah hidrogen yang
bersebrangan dengan karbokationnya atau
karbon positif. Pada tahap ini karbon mengalami hibridisasi dari keadaan sp3 ke
keadaan sp2. Setelah itu terbentuklah
prodak 2-metilpropena. Karena mekasinisme E1 mirip dengan SN1 maka reaksi ini
bersaingan jadi biasanya reaksi E1 bersaing dengan SN1.
Permasalahan
:
1. Mengapa pada tahap yang kedua atau tahap
cepat karbon mengalami rehibridasi dari keadaan sp3 ke keadaan sp2?
2.
Pada reaksi eliminasi E1 menggunakan basa lemah, mengapa tidak menggunakan basa
kuat? berikan penjelasannya!
Baiklah saya Riska Indriyani NIM A1C119091 akan menjawab permasalahan nomor 1.
BalasHapusKarena pada tahap kedua reaksi eliminasi, basa itu merebut sebuah proton dari sebuah atom karbon yang terletak berdampingan dengan karbon positif. Electron ikatan sigma karbon hydrogen ini bergeser kearah muatan positif, karbon itu mengalami rehidrasi dari keadaan sp3 ke keadaan sp2 , dan terbentuklah sebuah alkena. Sehingga suatu reaksi E1, seperti reaksi SN1, berlansung lewat zat-antara karbokation, maka tak mengherankan bahwa alkil halide tersier bereaksi lebih cepat daripada alkil halide lain.
Baiklah, saya Elisa Apulina Br Sitepu NIM: A1C119031, izin untuk menjawab permasalahan no 3.
BalasHapusSebagaimana yang sudah diketahui bahwa reaksi E1 berlangsung 2 tahap dimana tahap pertama berlangsung lambat dan tahap kedua berlangsung cepat,
hal tersebut dikarenakan pada tahap pertama yang berlangung lambat, terjadi proses ionisasi alkil halida. Dalam reaksi E1 hanya alkil halida yang terlibat dalam langkah penentu laju reaksi. Pada tahap ini terbentuklah karbikation.
Kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua yang berlangsung cepat. Pada tahap ini terjadi deprotonasi, protein lepas dari karbokation kemudian terbentuk ikatan pi. Pada tahap ini berlangsung cepat karena hanya terjadi perebutan sebuah atam H (proton).
Terimakasih
saya qusayri al farisi tambunan nim a1c119038 akan mencoba menjawab no 2. karena reaksi e1 lebih dominan atau lebih menyukai basa lemah dari pada basa kuat sehingga reaksi yang terjadi ideal dan juga sifat kepolaran dari basa lemah yang dapat menambah keberhasilan dari reaksi e1
BalasHapus